Senin, 09 Agustus 2021

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH KATA

 

A. Jenis-Jenis Paragraf  

 

Paragaf adalah rangkaian kalimat yang memliki suatu gagasan utama.Berdasarkan tujuannya, paragraf dibedakan menjadi paragraf naratif, argumentatif, eksposisif, deskriptif, dan persuasif. 

 1. Paragraf Naratif 

         Paragraf naratif adalah sebuah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa tertentu yang disusun secara urut. Paragraf ini berfungsi untuk menghibur para pembacanya. Ciri – ciri:

 

a)  Memiliki tokoh, konflik, dan setting. 

b)  Memiliki alur yang diceritakan secara urut. 

c)  Memiliki sudut pandang. 

 Contoh: Pada hari itu aku pergi ke rumah teman sekolah untuk belajar kelompok. Jarak rumahku dengan rumah temanku ± 5 Km. Ketika aku sedang dalam perjalanan menuju rumah temanku, aku melihat seorang nenek sedang berjalan sendirian. Nenek itu terlihat membawa barang belanjaan yang berat. Aku merasa kasihan, mau aku boncengkan tetapi sepedaku terlalu kecil untuk boncengan. Akhirnya kuputuskan untuk membawakan barangnya agar si nenek tidak berat membawa barang dan kami berjalan bersama-sama menuju rumah nenek. 

 

 2. Paragraf Argumentatif 

         Paragraf argumentatif adalah sebuah paragraf isinya berupa pendapat – pendapat yang diungkapkan oleh penulisnya. Paragraf ini bertujuan untuk memberikan sebuah pandangan terhadap suatu permasalahan kepada pembaca. Ciri – ciri :

 

a)  Paragraf ini merupakan tulisan nonfiksi atau ilmiah. 

b)  Mengikut sertakan alasan – alasan yang kuat berupa data maupun fakta agar pembaca mempercayainya. 

c)  Memiliki kesimpulan di akhir paragraf sebagai penguat dari pendapat – pendapat yang telah dipaparkan sebelumnya. 

 

Contoh : Setelah Lulus dari SMP, langkah selanjutnya melanjutkan ke jenjang SMA/SMK. Apabila melanjutkan ke SMK, di sana Anda akan memilih satu jurusan. Tetapi memilih jurusan tidaklah semudah yang dibayangkan, perlu beberapa pertimbangan agar Anda tidak salah dalam memilihnya. Memilih jurusan haruslah sesuai dengan minat dan bakat karena jika salah dalam mengambil jurusan, maka bersekolah akan terasa sangat berat. Karena bisa jadi jurusan yang tidak sesuai minat dan bakat membuat Anda tidak bersemangat belajar. Akhirnya Anda bermalas-malasan sekolah sehingga dapat merugikan diri sendiri. 

 3. Paragraf Eksposisif 

         Paragraf eksposisif adalah sebuah paragraf yang berisi tentang informasi – informasi yang berupa pengetahuan atau berita. Paragraf ini bertujuan untuk memberikan informasi yang sangat jelas kepada para pembacanya tentang topik yang disampaikan. Ciri – ciri :

 

a)  Bersifat ilmiah atau non fiksi. 

b)  Memiliki tujuan informatif. 

c)  Ditulis dengan berdasarkan fakta ataupun hasil dari sebuah penelitian. 

d)  Menyertakan bukti–bukti berupa data, seperti contoh, tabel, grafik, dan sumber data lainya. 

e)  Tidak berusaha mempengaruhi pembacanya. 

 

Contoh: Jambu biji merupakan buah yang sangat bermanfaat bagi tubuh.Beberapa kandungan penting di dalam jambu biji seperti mineral dan vitamin mampu menyehatkan tubuh Anda. Bahkan jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang tinggi.Dengan kandungan vitamin C yang tinggi mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jambu biji juga menandung zat antioksidan dan fitonutrien, maka buah ini efektif untuk mencegah kanker. Kandungan zat antioksidan tinggi dalam jambu mampu menetralkan radikal bebas dan mencegah terjadinya stres oksidatif penyebab penuaan dini.Buah jambu biji bisa dikonsumsi secara langsung, dibuat jus, atau dimasukkan ke dalam campuran bahan makanan lainnya. Sehingga Anda pun bisa mengonsumsinya tanpa takut merasa bosan. 

 4. Paragraf Deskriptif 

         Paragraf deskriptif adalah sebuah paragraf yang berisi tentang gambaran – gambaran suatu benda atau objek. Paragraf ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas tentang suatu benda atau objek lainnya seolah – olah pembacanya merasakan, atau melihat sendiri objek tersebut. Ciri – ciri :

 

a)  Penggambaran benda atau objek dengan melibatakan panca indera seperti, bentuk, rasa, warna, suara, dan lain – lain. 

b)  Menggambarkan suatu benda atau objek dengan sangat jelas. 

 c)  Banyak ditemukan kata – kata sifat, misalanya tinggi, rendah, baik, jahat, dan lain – lain. 

 

Contoh: Sekolahku cukup luas, sekitar 10.000 m2. Dengan luas seperti itu, terdapat lapangan di tengah yang bisa digunakan untuk sepakbola dan upacara bendera. Di sekililing lapangan terdapat bangunan 2 lantai yang terdiri dari 40 ruang kelas, 5 laboratorium komputer, 1 laboratorium bahasa, 1 laboratorium IPA. 1 ruang Kepala Sekolah, 1 Ruang Guru dan 1 Ruang Tata Usaha. Pohon-pohon teduh ditanam di sekeliling lapangan, seperti pohon mangga, kelengkeng, jambu dan sawo. Di halaman depan sebelah kiri terdapat masjid sekolah yang luasnya sekitar 20 m2. Di halaman depan sebelah kanan terdapat hutan mini yang ditanami pohon-pohon teduh seperti ketepeng, beringin, dan angsana. Sekolahku menjadi sejuk dengan pohon-pohon teduh yang tumbuh, sehingga membuat nyaman warga sekolah. 

 5. Paragraf Persuasif 

     Paragraf persuasif adalah sebuah paragraf yang berisi ajakan atau himbauan yang ditujuakan kepada para pembacanya. Paragraf ini bertujuan untuk mempengaruhi pembacanya agar mempercayai atau melakukan apa yang disampaikan oleh penulis di dalam tulisannya. Ciri – ciri :

 

a)  Menggunakan bahasa–bahasa yang menarik untuk mempengarui pembacanya. 

b)  Menggunakan kata–kata ajakan, misalnya “ayo”, “marilah”, “laksanakanlah”, dan lain – lain. 

c)  Memiliki fakta–fakta agar pembacanya memepercayai apa yang disampaikan. 

 

Contoh Sampah yang dibuang sembarang menyebabkan tidak enak dipandang. Selain itu dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan menjadi sumber penyakit. Penyakit yang timbul akibat sampah busuk misalnya diare, demam berdarah dan lainnya. Oleh karena itu, marilah kita bersama–sama membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan jenisnya, agar lingkungan menjadi bersih. 

 

B. Perangkat Lunak Pengolah Kata  

 

Kebutuhan setiap orang terhadap informasi digital mengakibatkan arus informasi yang semakin kuat. Ketika dahulu buku menjadi sumber utama untuk pencarian informasi, kini mesin pelacak/search engine menjadi alat yang paling diKamulkan untuk melacak suatu informasi.  

 Penggunaan kata kunci yang tepat pada mesin pelacak sangat diperlukan agar dapat menemukan informasi yang dimaksud dengan cepat dan tepat.  

Tidak hanya sebatas melacak suatu informasi, hasil pelacakan tersebut perlu ditindaklanjuti dan diolah sehingga menjadi informasi yang siap dikomunikasikan atau disajikan. Perangkat lunak yang umumnya digunakan untuk mengolah informasi hasil pencarian adalah pengolah kata, pengolah angka, dan pengolah presentasi.  

 Untuk keperluan komunikasi, dalam hal ini, presentasi informasi yang telah diolah harus memerhatikan efektivitas tampilan dokumen. Mengomunikasikan informasi berupa konsep atau gagasan yang efektif tentunya harus jelas dan lugas, dengan “bahasa” yang mudah dipahami. Untuk mencapai efektivitas tersebut, diperlukan suatu teknik presentasi.  

Pengelolaan Informasi Digital memuat materi tentang bagaimana pengolahan informasi digital yang didapat dari hasil pencarian mesin pelacak, menyimpan hasil pelacakan, mengolah/memformatnya menggunakan perangkat lunak pengolah kata dan pengolah angka, kemudian melakukan persiapan untuk mengomunikasikannya menggunakan perangkat lunak pengolah presentasi, dan penyampaian pengololaan informasi dengan teknik presentasi. 

 Program Aplikasi atau perangkat lunak yang umum digunakan dalam mengolah data ini adalah paket aplikasi perkantoran (office suite). Paket perkantoran yang paling dominan saat ini adalah Microsoft Office, yang tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Macintosh.

Beberapa paket perkantoran lainnya adalah OpenOffice, Kingsoft Office 2013, Lotus SmartSuite, SoftMaker Office dan  lain-lain. Pada pembelajaran ini kita menggunakan sistem operasi Microsoft Windows dan aplikasi perkantoran Microsoft Office 2010. 

Berdasarkan kepemilikan dan hak pemakaian, perangkat lunak dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu perangkat lunak yang dilindungi hak cipta (proprietary software) dan perangkat lunak sumber terbuka (open source). 

 Perangkat lunak yang dilindungi hak cipta (proprietary software) atau lazim disebut perangkat lunak berbayar adalah perangkat lunak dengan pembatasan terhadap penggunaan, penyalinan, dan modifikasi yang diterapkan oleh proprietor atau pemegang hak. Open source software adalah jenis perangkat lunak yang kode sumbernya terbuka untuk dipelajari, diubah, ditingkatkan, dan disebarluaskan dengan catatan, bahwa tiap perubahan mewajibkan pengembang memberitahukan hal yang dilakukan kepada penciptanya. 


C. Letak Jari Pada Papan Ketik 

 

Sebelum memulai Kegiatan Belajar 1, hal yang sangat perlu Kamu perhatikan adalah cara meletakkan jari Kamu pada papan ketik (Keyboard) untuk kemudahan pengetikan dan mempercepat penyelesaian tugas Kamu. 






Tangan Kiri

               Jari Kelingking                     :     Baris Pertama           = „ dan 1

                                                                 Baris Kedua              = Tab dan Q

                                                                 Baris Ketiga               = Capslock dan A

                                                                 Baris Keempat           = Shift kiri dan Z

                                                                 Baris Kelima              = Ctrl dan Windows

              Jari Manis                            :     Baris Pertama           = 2 dan 3

                                                                 Baris Kedua              = W

                                                                 Baris Ketiga               = S

                                                                 Baris Keempat           = X

               Jari Tengah                          :     Baris Pertama           = 4

                                                                 Baris Kedua              = E

                                                                 Baris Ketiga               = D

                                                                 Baris Keempat           = C

               Jari Telunjuk                        :     Baris Pertama           = 5 dan 6

                                                                 Baris Kedua               = R dan T

                                                                 Baris Ketiga               = F dan G

                                                                 Baris Keempat           = V dan B

              Ibu Jari                                 :     Baris Kelima              = Alt kiri dan Spasi

                                                 

Tangan kanan

              Ibu Jari                                 :     Baris Kelima              = Alt kanan dan Spasi

               Jari Telunjuk                        :     Baris Pertama           = 7 dan 8

                                                                 Baris Kedua              = Y dan U

                                                                 Baris Ketiga               = H dan J

                                                                 Baris Keempat           = N dan M

               Jari Tengah                          :     Baris Kedua              = I

                                                                 Baris Ketiga               = K

                                                                 Baris Keempat           = L

              Jari Manis                            :     Baris Pertama           = 9

                                                                 Baris Kedua              = O

                                                              Baris Ketiga               = L 

                                                            Baris Keempat              = .

               Jari Kelingking                     :     Baris Pertama           = 0, -, = dan BackSpace

                                                                 Baris Kedua               = P, [ dan ]

                                                                 Baris Ketiga               = ;, „ dan Enter

                                                                 Baris Keempat           = / dan shift kanan

                                                                 Baris Kelima              = Windows, left Klik dan

ctrl kanan

Perhatikan baik-baik,  jempol kiri dan jempol kanan digunakan hanya untuk tombol spasi. Sekarang mulailah berlatih menekan tombol huruf dengan jari yang benar. Pada awalnya, pasti Kamu akan merasa canggung. Teruskan berlatih! Latihlah jari-jemari Kamu hingga fasih benar. Tanpa melihat papan ketik pun jari-jari Kamu seolah-olah tahu di mana letak tombol semua huruf dalam alfabet yang terdapat pada papan ketik. Pada hakikatnya, mengetik “10 jari” adalah mengetik huruf, bukan kata atau kalimat.  

materi dapat juga di Kolom/Menu Silahkan Download

Terbongkar Skenario Wabah Lockdown-2


Senin, 02 Agustus 2021

Mind Mapping



Salah satu cara untuk memvisualkan proses berpikir adalah dengan menggunakan peta minda (peta minda). Peta Minda dibuat oleh Tony Buzan tahun 1974 berdasarkan cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita menyimpan informasi dalam sel-sel saraf dalam bentuk cabang-cabang sehingga jika dilihat sekilas, akan tampak seperti bentuk pohon dengan cabang dan rantingnya. Peta minda membantu kita untuk memahami suatu hal yang kompleks, cukup dengan satu gambar. Sifatnya yang divergen dan membentuk cabang dan ranting dalam bentuk hierarki membantu kita secara alami dan pelan-pelan membuat peta pemikiran tentang suatu hal.

Ø Siapakah yang patut menggunakan peta pikiran?

Semua siswa dianjurkan menguasai teknik ini setelah mempelajari sesuatu bab untuk mengingat dan mengupas kembali pemahaman siswa dalam bab ini. Banyak yang menganggap teknik ini sulit diaplikasikan. Sebenarnya teknik ini akan lebih memudahkan siswa untuk mengingat fakta-fakta penting jika teknik ini dapat dikuasai sepenuhnya.

Ø Kapan waktu yang tepat untuk menggunakan peta pikiran?

Peta pikiran sesuai digunakan pada setiap saat baik di awal persekolahan maupun di saat akhir menghadapi ujian. Namun, siswa didorong berlatih teknik ini dari awal pembelajaran lagi untuk memudahkan siswa menguasai semua subjek dengan baik dan cemerlang.

Menurut Buzan, metode peta minda dapat bermanfaat untuk:

(1)    Merangsang bekerjanya otak kiri dan otak kanan secara sinergis.

(2)    Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali belajar.

(3)    Membantu seseorang mengalirkan gagasan tanpa hambatan.

(4)    Membuat rencana atau kerangka cerita.

(5)    Mengembangkan sebuah ide.

(6)    Membuat perencanaan sasaran pribadi.

(7)    Meringkas isi sebuah buku.

(8)    Menyenangkan dan mudah diingat.

Selain itu, metode ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Menurut Michael Michalko, kegunaan metode peta minda antara lain sebagai berikut.

(1)    Memberi pandangan menyeluruh pada permasalahan pokok.

(2)    Merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu karangan.

(3)    Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.

(4)    Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.

Peta minda dapat dibuat dengan atau tanpa perangkat lunak. Jika memanfaatkan perangkat lunak, beberapa perangkat lunak yang dapat diinstal pada komputer dan berlisensi open source, yaitu FreeMind atau XMind.

Membuat peta minda untuk memvisualkan ide/gagasan bukanlah sesuatu yang sulit. Berikut langkah sederhana memvisualkan gagasan tentang liburan keluarga.

1.        Buat Subjek (Judul)

Langkah pertama, tentukanlah subjek (judul yang akan dibahas). Tuliskanlah di bagian tengah peta minda karena subjek ini akan menjadi center dalam peta minda Anda.


2. Buat Cabang-Cabang Utama

Selanjutnya tulislah ide-ide yang terlintas yang terkait dengan subjek, misalnya:

(1) Aktivitas apa saja yang ingin dilakukan?

(2) Apa saja perlengkapan yang perlu dipersiapkan?

(3) Siapa saja yang akan diajak ikut serta?

(4) Kemana saja tujuan perjalanan liburan kali ini?

Dalam contoh berikut, dibuat 4 cabang utama yang terdiri dari: aktivitas, perlengkapan, siapa, dan tujuan. 


3.        Kembangkan Cabang-Cabang Utama

Setelah cabang-cabang utama dibuat, langkah selanjutnya adalah melebarkan cabang utama. Cabang-cabang utama yang telah dikembangkan juga dapat dikembangkan jika ada ide-ide yang lebih rinci lagi yang perlu dituangkan. 




Bagaimana jika subjek ‘meja’ yang telah kita diskusikan digambarkan dalam peta minda? Hasilnya kira-kira sebagai berikut.