Salah
satu cara untuk memvisualkan proses berpikir adalah dengan menggunakan peta
minda (peta minda). Peta Minda dibuat oleh Tony Buzan tahun 1974 berdasarkan
cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa otak kita menyimpan informasi dalam sel-sel saraf dalam bentuk
cabang-cabang sehingga jika dilihat sekilas, akan tampak seperti bentuk pohon
dengan cabang dan rantingnya. Peta minda membantu kita untuk memahami suatu hal
yang kompleks, cukup dengan satu gambar. Sifatnya yang divergen dan membentuk
cabang dan ranting dalam bentuk hierarki membantu kita secara alami dan
pelan-pelan membuat peta pemikiran tentang suatu hal.
Ø Siapakah yang patut
menggunakan peta pikiran?
Semua siswa dianjurkan
menguasai teknik ini setelah mempelajari sesuatu bab untuk mengingat dan
mengupas kembali pemahaman siswa dalam bab ini. Banyak yang menganggap teknik
ini sulit diaplikasikan. Sebenarnya teknik ini akan lebih memudahkan siswa
untuk mengingat fakta-fakta penting jika teknik ini dapat dikuasai sepenuhnya.
Ø Kapan waktu yang tepat
untuk menggunakan peta pikiran?
Peta pikiran sesuai
digunakan pada setiap saat baik di awal persekolahan maupun di saat akhir
menghadapi ujian. Namun, siswa didorong berlatih teknik ini dari awal
pembelajaran lagi untuk memudahkan siswa menguasai semua subjek dengan baik dan
cemerlang.
Menurut Buzan, metode peta minda dapat
bermanfaat untuk:
(1) Merangsang bekerjanya otak kiri dan otak kanan secara sinergis.
(2) Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali belajar.
(3) Membantu seseorang mengalirkan gagasan tanpa hambatan.
(4) Membuat rencana atau kerangka cerita.
(5) Mengembangkan sebuah ide.
(6) Membuat perencanaan sasaran pribadi.
(7) Meringkas isi sebuah buku.
(8) Menyenangkan dan mudah diingat.
Selain itu, metode ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang,
termasuk bidang pendidikan. Menurut Michael Michalko, kegunaan metode peta
minda antara lain sebagai berikut.
(1) Memberi pandangan menyeluruh pada permasalahan pokok.
(2) Merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu karangan.
(3) Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.
(4) Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.
Peta minda dapat dibuat dengan atau tanpa perangkat lunak. Jika
memanfaatkan perangkat lunak, beberapa perangkat lunak yang dapat diinstal pada
komputer dan berlisensi open source,
yaitu FreeMind atau XMind.
Membuat peta minda untuk
memvisualkan ide/gagasan bukanlah sesuatu yang sulit. Berikut langkah sederhana
memvisualkan gagasan tentang liburan keluarga.
1.
Buat Subjek (Judul)
Langkah pertama, tentukanlah subjek (judul yang akan dibahas). Tuliskanlah di bagian tengah peta minda karena subjek ini akan menjadi center dalam peta minda Anda.
2. Buat Cabang-Cabang Utama
Selanjutnya tulislah ide-ide yang terlintas
yang terkait dengan subjek, misalnya:
(1) Aktivitas apa saja yang ingin dilakukan?
(2) Apa saja perlengkapan yang perlu dipersiapkan?
(3) Siapa saja yang akan diajak ikut serta?
(4) Kemana saja tujuan perjalanan liburan kali ini?
Dalam contoh berikut,
dibuat 4 cabang utama yang terdiri dari: aktivitas, perlengkapan, siapa, dan
tujuan.
3.
Kembangkan Cabang-Cabang Utama
Setelah
cabang-cabang utama dibuat, langkah selanjutnya adalah melebarkan cabang utama.
Cabang-cabang utama yang telah dikembangkan juga dapat dikembangkan jika ada
ide-ide yang lebih rinci lagi yang perlu dituangkan.
Bagaimana jika subjek ‘meja’ yang telah kita diskusikan digambarkan dalam peta minda? Hasilnya kira-kira sebagai berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar